Makna Miskin

Di sebuah sekolah, seorang puteri bintang film terkenal diminta ibu guru mengarang cerita tentang sebuah keluarga miskin. Begini cerita yang ditulisnya. 'Pada zaman dahulu kala, ada sebuah keluarga miskin. Maminya miskin, papinya miskin, anak-anaknya miskin. Pembantunya miskin, sopirnya miskin. Tukang kebunnya miskin, satpamnya miskin. Babby sitter-nya miskin. Semuanya miskin.'
Terbayangkah oleh kita apabila orang miskin punya pembantu, sopir, tukang kebun, penjaga malam, baby sitter. Tentunya dia bukan orang miskin tapi begitulah anak-anak dengan logikanya sendiri.
Kalau kita menilai orang miskin dari berapa banyak jumlah kekayaan, kesimpulan tadi tentunya benar namun bila kita menilai berdasarkan hati bukan dari jumlah kekayaan kesimpulan tadi tidak benar.
Makna kemiskinan pada dasarnya adalah ketika kita tak pernah merasa cukup terhadap apapun yang kita punya, tidak perduli berapapun jumlahnya. DEmikian juga denga kekayaan hakekatnya adalah ketika kita sudah merasa cukup dan bersyukur terhadap apapun yang ada pada diri kita, tak peduli berapapun jumlah yang kita miliki. Rasa cukup dan kemampuan kita bersyukur itu kunci kita melepaskan diri dari kemiskinan hakiki.
---

Bersantai di Hentian R&R Butterworth - Sg. Dua


Kisah benar: TOUCHING STORY

Saya sangat mengkagumi kerjaya sebagai guru sekolah. Sebuah kisah yang dipaparkan ini diulangi dari kisah benar seorang guru beberapa tahun yang lalu.
Ceritanya:
Saya mengajar di sekolah rendah di tengah² bandaraya Kuala Lumpur. Saya mengajar sesi petang. Salah seorang murid saya setiap hari datang lambat ke sekolah. Kasut dan bajunya selalu kotor. Setiap kali saya bertanya tentang baju dan kasutnya dia hanya berdiam diri. Saya masih bersabar dengan keadaan pakainnya, tetapi kesabaran saya tercabar dengan sikapnya yang setiap hari datang lambat. Pada mulanya saya hanya memberi nasihat. Dia hanya menundukkan kepala tanpa berkata² kecuali anggukkan yang seolah² dipaksa. Kali kedua saya memberi amaran, dia masih juga mengangguk tetapi masih juga datang lambat keesokannya. Kali ketiga saya terpaksa menjalankan janji saya untuk memukulnya kalau masih lambat. Anehnya dia hanya menyerahkan punggungnya untuk dirotan. Airmata saja yang jatuh tanpa sepatah kata dari mulutnya.

Keesokan harinya dia masih juga lambat, dan saya memukulnya lagi. Namun ia masih tetap datang ke sekolah dan masih tetap lambat. Suatu hari saya bercadang untuk mengintipnya ke rumahnya. Setelah mendapatkan alamatnya, saya meneruskan niat saya. Dia tinggal di sebuah kawasan setinggan tidak berapa jauh dari sekolah. Keadaan rumahnya sangat daif. Saya nampak murid saya itu sedang berdiri di depan rumahnya dalam keadaan gelisah. Seorang wanita yang mungkin ibunya juga kelihatan gelisah. Lebih kurang pukul 1.30 petang seorang anak lelaki sedang berlari² sekuat hati menuju ke rumah itu. Sambil berlari dia membuka baju sekolahnya. Sampai di depan rumah, baju dan kasutnya diserahkan pula kepada murid saya dan ia terus bergegas memakainya. Sebelum pakaian sekolah sempurna dipakai, dia sudah berlari ke arah sekolah.

Saya kembali ke sekolah dengan penuh penyesalan. Saya memanggil anak itu sambil menahan airmata yang mula bergenang. "Maafkan cikgu. Tadi cikgu pergi ke rumah kamu dan memerhatikan kamu dari jauh. Siapa yang berlari memberikan kamu baju tadi? "Dia terkejut dan wajahnya berubah. "Itu abang saya. Kami kongsi baju dan kasut sebab tak ada baju lain. Itu saja baju dan kasut yang ada. Maafkan saya, cikgu." Jawabnya "Kenapa kamu tak beritahu cikgu dan kenapa kamu biarkan saja cikgu pukul kamu?" "Mak pesan, jangan meminta² pada orang, jangan ceritakan kemiskinan kita pada orang. Kalau cikgu nak pukul serahkan saja punggung kamu."
Sambil menahan airmata yang mula berguguran saya memeluk anak itu, "Maafkan cikgu,......." Kejadian itu cukup menginsafkan saya. Selepas itu saya cuba membantunya setakat yang mampu.
Cerita² begini membantu melembutkan hati yang keras. Kata seorang guru, sekiranya hati kita mula keras lembutkanlah dengan perkara² berikut:

i. Solat sunat
ii. puasa sunat
iii. berzikir
iv. bersedekah
v. mengusap rambut anak² yatim
vi. mendengar cerita² kesusahan orang lain
vii. membantu orang susah

*petikan dari email : Abi Hurairah.

Windows Live Writer

Windows live writer adalah aplikasi yang diterbitkan oleh microsoft khas untuk mengedit blog.